mereka datang berdelapan! mencoba menepati janji masa lalu!
mendaki buki kaja, bukit dengan kabut hitam paling pekat
awalnya hanya sebuah peringatan! lalu satu orang terpanah!
dan orang berikutnya terbunuh!
benarkah orang2 kaja benar2 tidak menginginkan kedatangan mereka?
ada apa sebenarnya yang tersembunyi di buki kaja?
*****
Ain meringis menahan sakit.
Otaknya perlahan kembali bekerja. Ia ingat sekarang. Seseorang telah mendorongnya! Seorang berpakaian hitam… atau orang berkulit hitam? Ia tak begitu mengingatnya. Ia memang tak begitu melihat saat itu. Kejadiannya begitu cepat!
Tapi nanti dulu, Ain melirik sekitarnya, kenapa ia bisa berada di bawah sebuah pohon begini? Bersender lagi? Seharusnya bukankah ia terkapar di sebuah tempat, di bawah bukit?
Ain mencoba memperhatikan sekelilingnya. Baru disadarinya… seseorang sepertinya telah membawanya kemari!
Sedikit Ain segera merasa lega. Apakah itu salah satu dari teman-temannya?
Tapi detik berikutnya, ia tertegun. Tak jauh darinya duduk, dilihatnya seorang muncul dari balik semak-semak. Seorang berkulit hitam, berambut keriting lebat, yang hanya menutupi tubuhnya dengan celana dari kulit!
Ain tercekat. Orang itu sesaat memperhatikan dirinya. Lalu mulai berjalan pelan ke arah Ain, dengan langkah membungkuk perlan-lahan. Ia menggeser kakinya tanpa melepas tatapannya pada Ain. Ditangannya sebuah tombak mulai diacungkan tinggi-tinggi, seakan siap dilemparkan setiap saat.
Jantung Ain mulai berdegup kencang. Ekor matanya kembali melihat seorang muncul lagi dari balik semak itu. Lalu seorang lagi muncul… seorang lagi…. Seorang lagi… hingga 10 orang lebih telah muncul dihadapannya!
Ain menelan ludah. Ia tak tahu harus berbuat apa! Tubuhnya yang masih menyisakan sakit, telah begitu lemas. Ia hanya bisa membiarkan tubuh-tubuh itu semakin mendekat padanya dan terus mendekat.
Lalu baru terlihat olehnya, warna putih pada mata-mata itu! Hampir semuanya bersemburat merah, seakan begitu memancarkan kebencian!
Ain menahan napasnya. Ia mulai menggigil ketakutan!
*****
COMMENT :
Sebenernya novelete ini akan dijadikan satu dengan lama fa, namun kerena ada pertimbangan lain dari penerbitnya dijadikan satu buku yang berdiri sendiri. Jarak waktunya hanya sebulan dari lama fa.
Cukup lumayan, dan gak berat2 banget. karena awalnya memang untuk femina...
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar