Sekedar buku kecil...
Namun lepas dari itu ada satu pengalaman yang kupikir patut dibagi. Pengalaman menulis buku proyek...
Setelah hampir satu tahun kemudian... akhirnya buku proyek saya selesai juga.
Dulu setahun yang lalu itu, kami, beberapa penulis Solo, bekerja sama dengan Penerbit Sahabat, Klaten untuk menyetok 100 naskah buku fiksi dan nonfiksi untuk program pengadaan buku perpustakaan selutruh indonesia dari pusat.
Ternyata Penerbit Sahabat sama sekali bukan penerbit professional. Dari biaya yang sejak awal disepakati, terus turun dan turun. Dari semula 1 naskah dihargai 2 juta, kemudian jadi 1,5juta, kemudian perlembar dihitung Rp. 15.000, sampai terakhir Rp. 10.000 perlembar. Tentu saja ini bikin penulis-penulis malas. Belum lagi uang yang tak banyak ini dibayar sangat lama. Bahkan sebagian teman sampai sekarang belum dilunasi seluruhnya
Kami semakin tak semangat. Apalagi teman-teman penulis lain yang ikut program seperti ini dengan penerbit lain, cukup dihargai. Penerbit Setiaji dan Penerbit Mediatama bahkan menghargai perlembar naskah Rp. 20.000 – Rp. 25.000. Bayangkan, betapa jauhnya dari harga yang ditawarkan Penerbit Sahabat.
Naskah saya sendiri sudah dibayar lunas. Saya hanya menulis 2 naskah, dari 5 naskah yang harusnya saya selesaikan. Yang pertama Alice dan Alam Semesta, yang kedua Dongeng Dunia.
Penerbit Sahabat semakin terlihat tidak professional ketika buku saya dicetak dengan nama lain, nama seorang teman saya. Sungguh ini lucu, buat penerbit sebesar Sahabat!
Dulu setahun yang lalu itu, kami, beberapa penulis Solo, bekerja sama dengan Penerbit Sahabat, Klaten untuk menyetok 100 naskah buku fiksi dan nonfiksi untuk program pengadaan buku perpustakaan selutruh indonesia dari pusat.
Ternyata Penerbit Sahabat sama sekali bukan penerbit professional. Dari biaya yang sejak awal disepakati, terus turun dan turun. Dari semula 1 naskah dihargai 2 juta, kemudian jadi 1,5juta, kemudian perlembar dihitung Rp. 15.000, sampai terakhir Rp. 10.000 perlembar. Tentu saja ini bikin penulis-penulis malas. Belum lagi uang yang tak banyak ini dibayar sangat lama. Bahkan sebagian teman sampai sekarang belum dilunasi seluruhnya
Kami semakin tak semangat. Apalagi teman-teman penulis lain yang ikut program seperti ini dengan penerbit lain, cukup dihargai. Penerbit Setiaji dan Penerbit Mediatama bahkan menghargai perlembar naskah Rp. 20.000 – Rp. 25.000. Bayangkan, betapa jauhnya dari harga yang ditawarkan Penerbit Sahabat.
Naskah saya sendiri sudah dibayar lunas. Saya hanya menulis 2 naskah, dari 5 naskah yang harusnya saya selesaikan. Yang pertama Alice dan Alam Semesta, yang kedua Dongeng Dunia.
Penerbit Sahabat semakin terlihat tidak professional ketika buku saya dicetak dengan nama lain, nama seorang teman saya. Sungguh ini lucu, buat penerbit sebesar Sahabat!
Mungkin ini pengalaman menulis buku proyek yang terakhir buat saya. Dan bisa menjadi pelajaran bagi teman-teman penulis lainnya, agar hati-hati terhadap proyek penulisan buku seperti ini, terutama bila yang menawari Penerbit Sahabat! Hehe...